FAQ

1. Apa saja yang perlu dijaga untuk mendapat kesempurnaan ibadah umroh itu?

Jawab : 
a.    Meluruskan niat kita, perbaharui niat kita terus agar tidak melenceng. Sebelum dan sesudah pelaksanaan umroh. Hindari godaan riya dan sum’ah dalam ibadah ini.
b.    Kita harus berusaha untuk mencontoh amalan Nabi Muhammad shallahu’alaihi wassalam dalam melaksanakan ibadah umroh tersebut.

2. Kapan bacaan talbiah selesai dibaca?

Jawab : Bacaan talbiyah selesai dibaca sesaat sebelum tawaf, ketika memasuki masjidil haram masih dibacakan.

3. Kapan kain ihrom bagian pundak sebelah kanan dibuka dan ditutup?

Jawab : Kain ihrom bagian pundak kanan dibuka sesaat sebelum tawaf qudum dan ditutup setelah selesai tawaf.

4. Bagaimana cara yang benar dalam meniatkan ziarah ketika di Madinah?

Jawab : Terdapat 5 (lima) tempat yang dianjurkan untuk diziarahi selama di Madinah diantaranya :
- Yang ini boleh diniatkan sebelum berangkat ke Madinah, yaitu berziarah ke masjid Nabawi
- Adapun yang empat (2,3,4 & 5) harus diniatkan setelah sampai di kota Madinah, yaitu berziarah ke makam Nabi shallahu’alaihi wassalam, dan dua sahabat disampingnya sahabat abu bakar rhadiallahu’anhu dan sahabat umar rhadiallahu’anhu
- Pekuburan Baqi
- Masjid Quba (dianjurkan sholat dua rokaat didalamnya)
- Makam Para Syuhada

Hal ini didasari oleh hadits Nabi shallahu’alaihi wassalam : “Janganlah suatu perjalanan itu dilakukan kecuali ke masjid yang tiga : Masjidil Haram, masjid Al-Aqsha, dan masjidku (Masjid Nabawi).” (HR. Bukhari nomor 1197). 

Amalan yang 5 diatas bernilai ibadah dan hukumnya sunnah, adapun kunjungan-kunjungan lainnya selain ke tempat-tempat diatas diperbolehkan, seperti berkunjung ke kebun kurma dll, termasuk berkunjung ke masjid qiblatain itu tidak disyariatkan tetapi jika mau jalan-jalan kesana tidak mengapa.

Lima amalan-amalah diatas juga tidak termasuk/terpisah dari amalan umroh karena ibadah umroh tempatnya di Makah bukan di Madinah.