Thawaf Sebagai Simpul Ukhuwah Islamiyyah dan Pengikat Persatuan Umat

Thawaf Sebagai Simpul Ukhuwah Islamiyyah dan Pengikat Persatuan Umat

Oleh : Fajri Nur Mutaqin (Kreatif JF Bogor)
Edisi : Selasa 2 Januari 2024 (Spesial Tahun Baru)

Thawaf merupakan satu-satunya ibadah yang hanya dapat dilakukan di satu tempat di muka bumi ini, dan Allah memilih kota Makkah Al Mukaromah yang terdapat Ka'bah yang menjadi pusat berkumpulnya kaum muslimin dari seluruh penjuru negeri. 

Thawaf atau mengelilingi Ka'bah ini terlihat sederhana namun ketika seorang hamba melakukannya dengan penuh ketundukan dan istihdharul qalbi menghadirkan hati yang penuh rasa cinta dan kasih sayang maka hal ini akan menjadi ibadah yang sangat agung. Bagaimana tidak siapapun orangnya, sekeras apapun hatinya, seberapa banyakpun dosanya ketika telah Allah undang ke rumah-Nya maka tiada satupun yang bisa menolaknya. 

Berbagai cara dilakukan ada yang menabung hingga belasan bahkan puluhan tahun, rela mengantri sekian lama, mempersiapkan perbekalan secukupnya selama di dua kota suci ini dan tak lupa untuk keluarga yang ditinggalkan di tanah air. Semua telah terjadwal dan tertata secara rapi agar seluruh rangkaian ibadah bisa terlaksana dengan penuh cinta dan rasa berharap pada Allah Subhanahu Wa Taala

Lantas, nilai apa saja yang tersirat yang ingin Allah sampaikan pada hamba-hamba-Nya melalui ibadah thawaf ini. Izinkan kami merangkumnya dalam beberapa poin penting tentang nilai-nilai dalam ibadah thawaf 

Pertama, Nilai Tauhid dan Ketundukan. Pada sisi tauhid kaum muslimin mengitari Ka'bah yang merupakan simbol Tauhid pengesaan Allah, meyakini bahwa hanya Allah saja zat Tunggal yang hanya kepadanya kita menyembah. Bukan hanya fisik yang berputar namun ada keteguhan hati didalamnya bahwa kita sebagai hamba yang tiada keberdayaan dan lemah ini menghadap kepada Rabb yang Maha Kuat lagi Maha Bijaksana. Membuka memori tentang dosa-dosa yang selama ini dilakukan untuk segera ditaubati dengan penuh kesadaran diri sehingga dengannya hati semakin bersih sehingga meyakini bahwa Allah zat Yang Maha Pengampun ini akan menghapus dan mengampuni dosa hamba-hamba-Nya. 

Setiap kali kaki melangkah, kita meyakini bahwa tiada yang mampu memberikan manfaat kepada kita ataupun menghindarkan kemudharatan selain Allah Subhanahu Wa Taala, lisan yang senantiasa berzikir dan doa-doa baik yang dipanjatkan semuanya murni hanya untuk Sang Pencipta Alam semesta sehingga hati semakin lapang, perlahan ketenangan datang, tiada lagi kekhawatiran dan kecemasan yang menguras banyak energi, selama kita berkomitmen menjadikan Allah satu-satunya tujuan berlabuhnya hati kita.

Kedua Nilai Persatuan bagi umat. Bagaimana tidak siapapun yang melaksanakan thawaf ini sudah dipastikan akan melepaskan segala perangkat jabatan duniawinya, setinggi apapun jabatan, seberapa banyakpun harta berlian yang dimilikinya, semua merendahkan egonya dan hanya membawa identitas murni dan asli dirinya sebagai Abdullah hamba Allah. 

Selain itu, ketika proses thawaf berlangsung maka kita akan menjumpai berbagai kalangan dari etnis-etnis yang beranekaragam, suku budaya yang berbeda, strata sosial yang tak sama, rakyat jelata maupun jelita semua bersatu kompak melakukan ibadah thawaf secara bersama. Semua dibekali dengan nilai-nilai kesabaran untuk tidak saling mendahului, senantiasa menjaga lisan agar tiada kata yang terucap sia-sia, bahkan seluruh anggota tubuh tangan, kaki, dijaga agar tiada satu orang pun yang terluka hatinya atas sikapnya. 

Lebih mampu mengontrol emosi dan perasaan, senantiasa menghiasi hati dan pikiran dengan sifat-sifat agung nan mulia, lemah lembut, menyegerakan kebaikan, sehingga kesempatan mendapat kesempurnaan ibadah thawaf ini bisa dimiliki. 

Dengan demikian inilah ibadah yang akan selalu dirindukan oleh kaum muslimin, kerinduan yang akan melahirkan nilai-nilai moral kehidupan yang Allah isyaratkan dalam ibadah thawaf ini, senantiasa memegang teguh ketundukan abadi kepada-Nya dan senantiasa menjadi landasan untuk persatuan  umat

Barakallah Lana wa Lakum Jami'an
Labbaik Allahumma Labbaik
Labbaik kala syarika laka Labbaik
Innal Hamda wan ni'mata laka wal Mulk 
Laa syarika Lak

Jannah Firdaus... Sahabat Perjalanan Meraih Surga...
Umroh Mabrurah... In sya Allah...